MATIUS 3:1-12
PRIBADI YANG RENDAH HATI
Alkitab menyatakan bahwa
Yohanes pembaptis memiliki hubungan yang dekat dengan Yesus (sepupu) karena
ibunya (Elisabeth) masih ada hubungan kekerabatan (sepupu pula) dengan Maria
(ibu Yesus). Selain itu kelahiran Yohanes Pembaptis juga ajaib dan mengherankan
sebab ia dilahirkan dari seorang wanita yang sebenarnya mandul. Juga ketika Ia
berada dalam kandungan, ayahnya mendadak
menjadi bisu dan baru dapat berbicara ketika Yesus lahir.
Sesungguhnya ada banyak
alasan bagi Yohanes untuk membanggakan diri atau menjadi seorang yang “besar”. Namun
Yohanes tidak melakukan itu, ia tetaplah seorang yang rendah hati. Padahal Ia
adalah pembuka jalan bagi kedatangan Sang juruslamat yang sudah dinubuatkan
sejak zaman nabi Yesaya (yohanes 40 : 3). Yohanes berkata, “Aku membabtis kamu
dengan air sebagai tanda pertobatan tetapi Dia yang datang kemudian dari padaku
lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melapaskan kasut-Nya. Dia akan
membabtis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api “(mat. 3 :11). Simak pula
pernyataan Yohanes, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil “(yoh.
3n : 30). Hal Ini menunjukkan bahwa Yohanes tidak haus pujian atau ingin
dihormati, ia tetap menempatkan Yesus sebagai yang utama dan terbesar. Dialah
yang patut ditinggikan dan diagungkan, bukan dirinya.
Yohanes pembabtis telah
memberikan teladan yang luar biasa bagi setiap orang percaya untuk memaknai
hidup yaitu membawa syalom bagi sesama. Sering kali ketika seseorang sudah
dipercaya, baik dalam organisasi gereja maupun dalam bidang lainnya sep. banyak
pemimpin pada umumnya, hatinya mulai berubah, apalagi kalau merasa sudah popular.
Terkadang Ia mulai membusungkan dada sehingga dalam hal pelayanan atau
pekerjaan terkadangpun mulai pilih-pilih ; mau melayani asal fasilitas yang
disediakan sesuai dengan yang dikehendaki, atau mau membantu sesama asalkan ada
balasannya. Kita sudah lupa dengan esensi sebagai seorang “hamba” yaitu untuk
melayani dan bukan dilayani. Kita ini adalah hamba yang diutus untuk membawa
syalom seperti Yohanes. Amin!
No comments:
Post a Comment