TUHANLAH TEMPAT
CURAHAN HATI
(Mzm
142 : 1 - 8)
Saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan,
Banyak
hal yang terkadang membuat kita bergumul
dalam menghadapi kenyataan dalam hidup
ini. Hal tersebut diakibatkan oleh begitu banyaknya persoalan-persoalan yang sangat sulit
untuk kita atasi atau pecahkan dengan kemampuan kita sendiri. Ya, hidup
ini penuh dengan misteri. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kehadiran pihak
lain di luar diri kita sendiri sebagai
tempat untuk berbagi dan juga diharapkan bisa membantu memikirkan solusi atas
persoalan hidup yang kita alami. Namun seringkali juga ditemukan kenyataan bahwa,
terkadang ada orang yang terlalu
tertutup dengan pergumulannya dan mencoba untuk mengatasi masalah
hidupnya dengan caranya sendiri. Akibatnya, justru menemui jalan buntu dan
akhirnya stress.
Apakah ada di antara kita saat ini
yang termasuk orang yang suka tertutup? Menjaga rahasia itu memang penting,
tetapi jika semua hal tentang diri kita serba dirahasiakan, maka sikap demikian
tidak sepenuhnya tepat dan menguntungkan. Tidak dapat disangkali memang, bahwa
menceritakan kepada orang lain tentang diri kita apa adanya bukanlah sesuatu
hal yang gampang. Ada begitu banyak alasan yang sering membuat kita terpaksa
berusaha memendam sendiri dalam hati segala pergumulan kita. Tetapi sebenarnya,
ada begitu banyak pula alasan yang seharusnya membuat kita untuk mesti terbuka
dalam batas-batas tertentu kepada pihak-pihak lain yang bisa dipercaya.
Atau, apakah ada di antara kita saat ini yang
termasuk orang yang suka terbuka? Jika
anda adalah orang yang suka terbuka, berarti anda termasuk tipe orang yang
tidak suka memendam masalah di dalam hati. Ketika ada masalah yang mengganggu
pikiran, maka anda berusaha untuk membicarakannya dengan orang-orang terdekat;
kapada orang tua, isteri, suami, anak atau mungkin kepada teman dekat yang bisa
dipercaya. Setelah segala-uneg-uneg dikeluarkan, biasanya hati akan terasa
lebih plong. Para konselor pun menggunakan metode seperti ini untuk membantu
orang-orang yang mengalami gangguan pikiran atau perasaan. Ia biasanya
mendorong kliennya untuk mencurahkan segala uneg-unegnya sebelum memberikan
konseling atau menawarkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar baginya. Curahan hati biasanya tidak
dicurahkan kepada semua orang, karena biasanya menyangkut masalah pribadi atau
mungkin bisa jadi aib bagi seseorang. Oleh karenanya, biasanya hanya
disampaikan kepada orang-orang terdekat atau orang-orang yang diyakini bisa
dipercaya.
Namun persoalan, dalam konteks jaman
sekarang, susah sekali menemukan orang yang bisa dipercaya. Mereka seperti
barang langka saja. Jika kita sembarangan bercerita, maka sangat potensial
justru semakin rumit dan malah menjadi beban yang lebih berat lagi. Bisa saja
apa yang kita sampaikan justru disebarkan lagi ke orang lain sehingga bukan
penyelesaian yang muncul melainkan menimbulkan masalah di atas masalah. Kepada
orang yang dianggap paling dekat sekalipun terkadang curahan hati yang kita
sampaikan diabaikan begitu saja . Bisa saja mereka tengah sibuk sehingga
pikirannya tidak terarah pada apa yang kita sampaikan, atau mereka lagi
kecapaian sehingga tidak terlalu serius untuk mendengarkan dan menanggapi keluh
kesah kita.
Saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan,
Kepada segenap rumpun keluarga,
bahkan kita semua yang hadir di pelataran duka pada saat ini. Perkara Kematian adalah sesuatu yang penuh dengan
misteri dan selalu menimbulkan pergumulan. Walaupun perkara ini sudah sering
kita jumpai terjadi atas orang-orang yang kita kenal atau kita kasihi, namun
demikian, kematian adalah sebuah perkara
yang tetap membuat batin kita sangat terluka dan begitu tertekan.Bahkan tidak
ada seorang pun manusia yang bisa membuat penangkal atas kehadirannya.
Menghadapi pergumulan yang begitu berat, tentunya dibutuhkan tempat untuk
berbagi agar beban ini bisa menjadi ringan. Tetapi kepada siapa? Masih adakah
orang yang bisa dipercaya untuk mau mendengarkan keluh kesah kita? Atau masih
adakah pribadi yang bisa membantu kita untuk melepaskan penderitaan yang
ditimbulkan oleh kematian atas orang yang kita kasihi?
Selaku orang percaya, ingatlah bahwa
kita memiliki sahabat sejati yang mau setia mendengarkan tangisan hati kita.
Yang mau peduli dengan segala pergumulan yang kita sampaikan. Dialah Tuhan yang
penuh dengan kasih setia bagi jiwa-jiwa yang dilanda duka lara. Kepada Tuhan
kita bisa dengan aman menceritakan
segalanya, tanpa harus takut dikecewakan. Tuhan pasti mau menerima
kehadiran kita, kapanpun dan dimanapun. Dan yakinlah bahwa Tuhan pasti punya
solusi untuk setiap persoalan kita, asalkan kita percaya dan mau menggantungkan
segala harapan kita kepada-Nya.
Melalui
pembacaan kita pada saat ini, Daud menceritakan pengalaman hidupnya dalam
menghadapi suka maupun duka. Bahwa menjalani hidup ini, mengangkat berbagai
tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya,ia seringkali mengalami
berbagai peristiwa yang membuatnya serasa begitu sesak. Ketika jalan hidupnya
penuh dengan rintangan dan jebakan-jebakan, ketika tidak ada lagi orang yang
menghiraukannya, ketika tidak ada lagi orang yang bisa dijadikan tempat untuk
berlari demi mencari pertolongan, bahkan ketika
dirinya berada dalam situasi sangat lemah dan semangatnya hampir hilang,
ia tahu betul bahwa ia memiliki Tuhan yang selalu peduli bagi dirinya, dan
dengan senang hati menampung segala keluh-kesahnya. Hal itulah yang
mendorongnya untuk tidak ragu datang kepada Tuhan,mencurahkan segala
keluh-kesahnya (ay.3). Dalam konteks pembacaan kita pada saat ini, Daud sedang
berada dalam pergumulan yang sangat berat. Ia mengalami masa-masa sulit dalam
hidupnya. Ia hidup dalam pelarian karena dikejar-kejar oleh Raja Saul hendak
dibunuh. Ia hidup dalam tekanan, terlunta-lunta dari satu tempat ke tempat yang
lain. Ia harus terpisah dengan keluarganya; kelelahan dan kelaparan, terancam
dan ketakutan. Dan semua orang seolah-olah meninggalkannya. Dalam keadan kalut
seperti itu, Daud tidak memiliki siapa-siapa untuk diajak bicara atau dimintai
pertolongan. Tetapi Daud tahu bahwa ia punya Tuhan yang selalu setia
mendampinginya. Oleh karena itu, Daud tiada henti-hentinya berdoa kepada Tuhan
mencurahkan segala penderitaannya dan juga harapannya. Dan terbukti bahwa ia
sangat dihiburkan, dikuatkan bahkan dilepaskan oleh-Nya.
Saat ini, kita mungkin tengah menghadapi situasi yang
hampir sama dengan situasi yang
dialami Daud dalam pembacaan kita. Oleh karena
itu, kita pun bisa datang setiap saat kepada Tuhan untuk menyampaikan
keluh-kesah kita tentang apapun. Memang, bisa saja masalah kita mungkin tidak
langsung selesai pada saat ini, tetapi bukankah sangat melegakan apabila kita
merasa dan meyakini bahwa kita memiliki suatu pribadi yang sangat bisa
dipercaya? Apalagi meyakini bahwa
Dia memiliki kuasa yang dapat mengatasi
situasi apapun, dan yang selalu siap mendengarkan ungkapan hati kita kapan saja
dan di mana saja.
Membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan
merupakan sebuah syarat mutlak yang akan
membuat kita selalu ingat untuk datang kepada-Nya ketika kita menghadapi
persoalan apapun. Daud telah mengalami atau
menyaksikan langsung akan arti kedekatan dan keterbukaannya kepada
Tuhan. Berbagai pengalaman hidupnya dalam berbagi perasaan dengan Tuhan
,membuatnya mampu memiliki pengharapan. Itulah yang menggerakkannya untuk
selalu berbagi kesaksian kepada semua orang.
Hal itu dapat kita baca melalui berbagai tulisan-tulisannya dalam
Alkitab.
Saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan,
Tuhan tahu bahwa manusia sangat
membutuhkan tempat untuk berbagi perasaan.
Berbagi suka dan duka. Oleh karena
itu, sebagai wujud kasih-Nya Dia selalu siap untuk mendengarkan curahan hati anak-anak-Nya. Dia adalah Bapa
yang setia, murah hati dan selalu bersama kita setiap saat. Ada saatnya, ketika
kita tidak dapat berbuat dan berkata apa-apa akibat beratnya beban yang
menindih hidup ini, namun Tuhan memahaminya.Tuhan pun tahu bahwa keadaan
seperti ini dapat menimpa manusia kapan saja. Dan kepeduliaan Allah selalu
terjadi atas kehidupan kita. Dia selalu
membimbing dan menghibur kita dengan Roh-Nya yang kudus. Apapun bentuk masalah
yang hadir dalam kehidupan ini,termasuk dukacita yang kita alami sekarang
ini,ingatlah bahwa ada Tuhan yang selalu
menyediakan diri-Nya sebagai tempat untuk menumpahkan segala isi hati kita.
Dialah harapan kita satu-satunya yang bisa diandalkan dan dipercaya. AMIN
No comments:
Post a Comment