Sunday, June 7, 2015

TUHANLAH TEMPAT CURAHAN HATI



TUHANLAH TEMPAT CURAHAN HATI
(Mzm 142 : 1 - 8)

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
                Banyak hal yang terkadang  membuat kita bergumul dalam menghadapi kenyataan dalam  hidup ini. Hal tersebut diakibatkan oleh begitu banyaknya persoalan-persoalan yang  sangat sulit  untuk kita atasi atau pecahkan dengan kemampuan kita sendiri. Ya, hidup ini penuh dengan misteri. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kehadiran pihak lain di luar diri  kita sendiri sebagai tempat untuk berbagi dan juga diharapkan bisa membantu memikirkan solusi atas persoalan hidup yang kita alami. Namun seringkali juga ditemukan kenyataan  bahwa,  terkadang ada orang yang terlalu  tertutup dengan pergumulannya dan mencoba untuk mengatasi masalah hidupnya dengan caranya sendiri. Akibatnya, justru menemui jalan buntu dan akhirnya stress. 
Apakah ada di antara kita saat ini yang termasuk orang yang suka tertutup? Menjaga rahasia itu memang penting, tetapi jika semua hal tentang diri kita serba dirahasiakan, maka sikap demikian tidak sepenuhnya tepat dan menguntungkan. Tidak dapat disangkali memang, bahwa menceritakan kepada orang lain tentang diri kita apa adanya bukanlah sesuatu hal yang gampang. Ada begitu banyak alasan yang sering membuat kita terpaksa berusaha memendam sendiri dalam hati segala pergumulan kita. Tetapi sebenarnya, ada begitu banyak pula alasan yang seharusnya membuat kita untuk mesti terbuka dalam batas-batas tertentu kepada pihak-pihak lain yang bisa dipercaya.
 Atau, apakah ada di antara kita saat ini yang termasuk orang yang suka terbuka?  Jika anda adalah orang yang suka terbuka, berarti anda termasuk tipe orang yang tidak suka memendam masalah di dalam hati. Ketika ada masalah yang mengganggu pikiran, maka anda berusaha untuk membicarakannya dengan orang-orang terdekat; kapada orang tua, isteri, suami, anak atau mungkin kepada teman dekat yang bisa dipercaya. Setelah segala-uneg-uneg dikeluarkan, biasanya hati akan terasa lebih plong. Para konselor pun menggunakan metode seperti ini untuk membantu orang-orang yang mengalami gangguan pikiran atau perasaan. Ia biasanya mendorong kliennya untuk mencurahkan segala uneg-unegnya sebelum memberikan konseling atau menawarkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar  baginya. Curahan hati biasanya tidak dicurahkan kepada semua orang, karena biasanya menyangkut masalah pribadi atau mungkin bisa jadi aib bagi seseorang. Oleh karenanya, biasanya hanya disampaikan kepada orang-orang terdekat atau orang-orang yang diyakini bisa dipercaya.
Namun persoalan, dalam konteks jaman sekarang, susah sekali menemukan orang yang bisa dipercaya. Mereka seperti barang langka saja. Jika kita sembarangan bercerita, maka sangat potensial justru semakin rumit dan malah menjadi beban yang lebih berat lagi. Bisa saja apa yang kita sampaikan justru disebarkan lagi ke orang lain sehingga bukan penyelesaian yang muncul melainkan menimbulkan masalah di atas masalah. Kepada orang yang dianggap paling dekat sekalipun terkadang curahan hati yang kita sampaikan diabaikan begitu saja . Bisa saja mereka tengah sibuk sehingga pikirannya tidak terarah pada apa yang kita sampaikan, atau mereka lagi kecapaian sehingga tidak terlalu serius untuk mendengarkan dan menanggapi keluh kesah kita.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Kepada segenap rumpun keluarga, bahkan kita semua yang hadir di pelataran duka pada saat ini. Perkara  Kematian adalah sesuatu yang penuh dengan misteri dan selalu menimbulkan pergumulan. Walaupun perkara ini sudah sering kita jumpai terjadi atas orang-orang yang kita kenal atau kita kasihi, namun demikian, kematian  adalah sebuah perkara yang tetap membuat batin kita sangat terluka dan begitu tertekan.Bahkan tidak ada seorang pun manusia yang bisa membuat penangkal atas kehadirannya. Menghadapi pergumulan yang begitu berat, tentunya dibutuhkan tempat untuk berbagi agar beban ini bisa menjadi ringan. Tetapi kepada siapa? Masih adakah orang yang bisa dipercaya untuk mau mendengarkan keluh kesah kita? Atau masih adakah pribadi yang bisa membantu kita untuk melepaskan penderitaan yang ditimbulkan oleh kematian atas orang yang kita kasihi?
Selaku orang percaya, ingatlah bahwa kita memiliki sahabat sejati yang mau setia mendengarkan tangisan hati kita. Yang mau peduli dengan segala pergumulan yang kita sampaikan. Dialah Tuhan yang penuh dengan kasih setia bagi jiwa-jiwa yang dilanda duka lara. Kepada Tuhan kita bisa dengan aman menceritakan  segalanya, tanpa harus takut dikecewakan. Tuhan pasti mau menerima kehadiran kita, kapanpun dan dimanapun. Dan yakinlah bahwa Tuhan pasti punya solusi untuk setiap persoalan kita, asalkan kita percaya dan mau menggantungkan segala harapan kita kepada-Nya.
Melalui pembacaan kita pada saat ini, Daud menceritakan pengalaman hidupnya dalam menghadapi suka maupun duka. Bahwa menjalani hidup ini, mengangkat berbagai tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya,ia seringkali mengalami berbagai peristiwa yang membuatnya serasa begitu sesak. Ketika jalan hidupnya penuh dengan rintangan dan jebakan-jebakan, ketika tidak ada lagi orang yang menghiraukannya, ketika tidak ada lagi orang yang bisa dijadikan tempat untuk berlari demi mencari pertolongan, bahkan ketika  dirinya berada dalam situasi sangat lemah dan semangatnya hampir hilang, ia tahu betul bahwa ia memiliki Tuhan yang selalu peduli bagi dirinya, dan dengan senang hati menampung segala keluh-kesahnya. Hal itulah yang mendorongnya untuk tidak ragu datang kepada Tuhan,mencurahkan segala keluh-kesahnya (ay.3). Dalam konteks pembacaan kita pada saat ini, Daud sedang berada dalam pergumulan yang sangat berat. Ia mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Ia hidup dalam pelarian karena dikejar-kejar oleh Raja Saul hendak dibunuh. Ia hidup dalam tekanan, terlunta-lunta dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia harus terpisah dengan keluarganya; kelelahan dan kelaparan, terancam dan ketakutan. Dan semua orang seolah-olah meninggalkannya. Dalam keadan kalut seperti itu, Daud tidak memiliki siapa-siapa untuk diajak bicara atau dimintai pertolongan. Tetapi Daud tahu bahwa ia punya Tuhan yang selalu setia mendampinginya. Oleh karena itu, Daud tiada henti-hentinya berdoa kepada Tuhan mencurahkan segala penderitaannya dan juga harapannya. Dan terbukti bahwa ia sangat dihiburkan, dikuatkan bahkan dilepaskan oleh-Nya.
                Saat ini,  kita mungkin tengah menghadapi situasi yang hampir sama dengan situasi yang
dialami Daud dalam pembacaan kita. Oleh karena itu, kita pun bisa datang setiap saat kepada Tuhan untuk menyampaikan keluh-kesah kita tentang apapun. Memang, bisa saja masalah kita mungkin tidak langsung selesai pada saat ini, tetapi bukankah sangat melegakan apabila kita merasa dan meyakini bahwa kita memiliki suatu pribadi yang sangat bisa dipercaya?  Apalagi meyakini bahwa Dia  memiliki kuasa yang dapat mengatasi situasi apapun, dan yang selalu siap mendengarkan ungkapan hati kita kapan saja dan di mana saja.
 Membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan merupakan sebuah syarat  mutlak yang akan membuat kita selalu ingat untuk datang kepada-Nya ketika kita menghadapi persoalan apapun. Daud telah mengalami atau  menyaksikan langsung akan arti kedekatan dan keterbukaannya kepada Tuhan. Berbagai pengalaman hidupnya dalam berbagi perasaan dengan Tuhan ,membuatnya mampu memiliki pengharapan. Itulah yang menggerakkannya untuk selalu berbagi kesaksian kepada semua orang.  Hal itu dapat kita baca melalui berbagai tulisan-tulisannya  dalam  Alkitab.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Tuhan tahu bahwa manusia sangat membutuhkan tempat untuk berbagi perasaan.
Berbagi suka dan duka. Oleh karena itu, sebagai wujud kasih-Nya Dia selalu siap untuk mendengarkan  curahan hati anak-anak-Nya. Dia adalah Bapa yang setia, murah hati dan selalu bersama kita setiap saat. Ada saatnya, ketika kita tidak dapat berbuat dan berkata apa-apa akibat beratnya beban yang menindih hidup ini, namun Tuhan memahaminya.Tuhan pun tahu bahwa keadaan seperti ini dapat menimpa manusia kapan saja. Dan kepeduliaan Allah selalu terjadi  atas kehidupan kita. Dia selalu membimbing dan menghibur kita dengan Roh-Nya yang kudus. Apapun bentuk masalah yang hadir dalam kehidupan ini,termasuk dukacita yang kita alami sekarang ini,ingatlah  bahwa ada Tuhan yang selalu menyediakan diri-Nya sebagai tempat untuk menumpahkan segala isi hati kita. Dialah harapan kita satu-satunya yang bisa diandalkan dan dipercaya. AMIN












No comments:

Post a Comment